Sabtu, 23 Juli 2011

Jika Iya

Seperti percik api yang begitu saja mampu menyala menjadi bara..
membakar semua yang tak ingin ku sampaikan..
genangan air mata ini belum terlalu penuh Ya Tuhanku..
masih terlalu sedikit aku menangis karenamu..
masih mampu aku menghitung berapa banyak aku mengucap syukur padamu..


aku telah membayangkan..
nyawa ini tak berada pada raganya..
seperti pengantin di malam pertama..
Lupa Lupa Lupa.. ya.. Aku sering Lupa dengan kematian..

ketika sesobek kain putih telah melingkar dan membalut seluruh tubuhku..tak akan ada lagi sesal yang terbayarkan..
tak akan ada lagi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan..
semua orang tahu itu Ya Tuhanku..
tapi apakah Engkau akan memberitahuku tentang itu..
Akankah engkau membisiki aku tentang maut itu..

Jika Iya..
kan ku perbaiki kesalahanku..

Jika Iya..
aku akan meminta maaf kepada jiwa-jiwa yang tersakiti olehku..

Jika Iya..
aku akan bersujud semalam penuh untukMu..

Jika Iya..
Aku akan menghatamkan Al-Qur'anku..

Jika Iya..
Aku akan Meninggalkan Duniaku..

jika Iya..
kan ku tinggalkan semua maksiatku..

Jika Iya..
kan ku berikan seluruh hartaku kepada mereka yang tak mampu..

Jika Iya..
kan kubenamkan wajahku diatas sajadahMu..

Dan Jika Iya..
Engkau akan membisikkan "Besok engkau mati"
semuanya tak mungkin..
Karena kematianku adalah RahasiaMu..

andai Jika Iya itu ada..
mungkin aku akan semakin semena-mena kepadamu..
Maha Besar Allah atas segala Kuasanya..
Hidup dan mati ada dalam genggaman tanganNya..

Karya : Nindia Cahya Purwanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar