Senin, 18 Juli 2011

Akan Ku Coba

Daku kini tiada berarti hidup di dalam gemblenganSiang malam dirundung malam badan terasa disiksa
Habis gelap terbitlah terang kuatkan iman selalu
Tabahkanlah lapangankan dada jauh dari putus asa


Ada apa dengan mu ?

Adakah dalam diri ini yang berbeda ?

Iya, sepertinya sang mentari absen menyinggahi harimu

Benarkah ??

Tak perlu kau tutupi kesedihan bahkan amarahmu dari mataku yang tajam

Tidak, aku hanya butuh sedikit diam
Aku hanya ingin merenung dimana aku tenggelam dalam semua kesalahanku
Aku hanya ingin melayang dalam kelemahanku, aku ingin terbelenggu dalam ketidakberdayaanku


Lalu apa yang kau lakukan setelah itu ?

Setelah itu, aku kan berdiri tegak menatap langit yang raya, kan kubentangkan tangan di antara langit dan bumi, kan ku rayapi jejak horison. Setelah itu aku kan merasakan kedamaian.

Benarkah ? Bukankah amarah tak kalut oleh air mata
Bukankah kebencian tak luput dari kesengsaraan ?

Aku tak marah atupun iri,
apalagi memendam benci
Tapi aku kecewa ..

Apa penyebab kekecewaanmu ?

Penyebabnya adalah mereka ..
Manusia yang tak pernah mau melihat perjuangan
Aku tau dan yakin bukan itu yang mereka inginkan, aku sadar mereka berada dalam dua pilihan tapi yang aku sesalkan kenapa tak ada pilihan untuk ku.
Aku hanya menerima apa yang telah direncanakan. Sakit rasasnya.

Bukankah manusia itu penuh dengan kesalahan antara kesadarannya ?

Ya …

Lalu ,, kenapa kau harus jatuh dalam lubang kesedihan seperti ini ?

Ya aku menyadari itu, tapi kenapa selalu aku yang tak pernah mendapatkan kesempatan.
Sedangkan mereka,, mereka dengan gagahnya menapaki jalan mulus tanpa ada kerikil tajam yang menghalangi.Aku bukanlah manusia yang rendah, kudapati ribuan kertas penuh penghargaan, kumiliki milenium kebanggaan. Tapi aku seperti debu yang usang dihempas angin.

Yakinlah ini bukan suatu hal yang buruk ataupun menjijikan
Ini cerminan dari kehidupanmu yang cermelang. Ujian yang menyakitkan serentak membuat derajatmu terhempas dan menggantung di atas langit biru. Ikhlaslah disetiap hembusan nafas. Karena inilah hidup yang penuh makna, inilah hidup yang dilingkupi pelajaran

Kadang aku bertanya
Apakah air mata tak lagi suci dihadapan sang mentari ?
Aku seolah terlalu sering menyimpan amarah dalam tabung keikhlasan tapi inilah hidup yang memakan semua pikiran jernih dalam otak para predator itu.

Tak ada penghormatan dalam diri yang masih bernaung dalam kolam keinginan

 saatnya mereka dijejali kebaikan akut yang akan mengalir dalam darah hitam. Hitam yang dulu menyesaki akan berubah jernih karena putih yang kau aliri.Biarkan mereka berpikir, biarkan mereka hanyut dalam kebenaran yang mereka anggap. Dari sanalah mereka akan paham apa yang telah mereka lakukan. Dan ukirlah selalu kebaikanmu dalam kehidupannya. Sampai suatu hari nanti akan menetes setitik air mata penyesalan dari apa yang mereka lakukan.Ya tapi tak semua predator selalu diberikan keburukan dari sikap dan prinsipnya sendiri.
Air mata yang menetes dalam hening, air mata yang jatuh saat lelap seolah menjadi catatan dalam hati seberapa cacian dan makian yang ku telan.
Ironis rupanya perjalan kehidupan

Ingatlah ..
Bukan lembaran terakhir yang akan selalu kamu baca dan ingat
Telitilah lembaran awal dalam buku perjuanganmu
Bacalah paragraf pertama dari cerita kehidupanmu
Mereka tak selamanya buruk karena mereka bukanlah makhluk terkutuk
Dan ingatlah mereka tak selamanya baik, karena mereka bukan seorang malaikat melainkan manusia yang berlumur dosa

………………… ????

Kini tak perlu kau jawab apa apa …
Berilah sedikit waktu untuk jiwa dan raga mu melayang dalam keikhlasan
Terpakulah pada kesabaran
Kini saatnya berikan senyuman manis yang sempat pudar dihujam kekecewaan.
Saatnya menatap langit memulai semuanya dan menunjukan pada mereka bahwa kau bisa …

Baiklah ,, Akan Ku Coba …
Karena aku malu pada mentari yang tak habisnya memancarkan kehangatan
Dan aku pun malu pada rembulan yang tak bosannya memberikan pencerahan.
Akan ku coba menghadapi kenyataan walaupun sakit dalam perjalanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar