Selasa, 19 Juli 2011

Rindu Akan Hadirnya

Disaat matahari menggantung di tengah atmosfer, aku menatap tajam ke arahnya.Diwaktu sinarnya memantulkan cahaya pada kaca putih dan aku berada tepat dihadapnnya. Aku iri pada matahari yang setiap hari menemanimu, dengan cahayanya yang siap menerkam, dengan bentuknya bulat yang memancarkan kehangatan dan warnanya yang mencerahkan harimu.aat matahari bergelayut tinggi, titik titik air jatuh dari wadahnya.Dan aku pun iri pada air hujan yang bisa menyentuhmu kapan saja ia mau.
Tangan mu, tubuhmu, kakimu, bahkan wajahmu.Air itu pun telah tertumpah dari wadahnya menyisakan titik demi titik, namun keelokan matahari tetap saja bersinar. Menimbulkan pancaran yang menyempurnakan harimu dengan indahnya pelangi.Namun lagi lagi aku pun iri pada nya. Pelangi yang selalu kau tunggu serta tak pernah bosan kau memandangnya. Warna warna yang berpadu menjadi satu, entah mana titik ujungnya semakin membuatmu terperanga dibuatnya.

Sahabat,, taukah ??
Kamu adalah engkau. Hati kita telah lama menyatu, namun kini kita terpisahkan oleh angin yang bertiup kencang, oleh gunung yang terlampau tinggi, dan lautan yang begitu luas.Sahabat dimana engkau kini ?Aku hanya bisa menatap ragamu dalam bayanganku.Kerinduan yang begitu besar membuatku pilu dan terus saja menitikan air mata.Teringat kembali saat berlian kita jatuh bersamaan, aku dan kamu adalah satu. Kita adalah Kita. Bukan engkau, aku, dia, ataupun mereka.

Sahabat,,Teman bukanlah fatamorgana.Teman bukanlah hayalan semata.Dan teman bukan hanya dalam bibir saja.Kenapa harus ada perpisahan ini ? kalau akhirnya kita merindukan kebersamaan.Kenapa harus ada pertemuan ? kalau akhirnya aku dan kamu terpisahkan.Yang aku rindukan bersamamu adalah suka cita, duka lara, air mata dan bahagia.
Karena itulah aku takkan sedikit pun rela melupakanmu. Semoga kita bahagia pada saatnya, semoga kerinduan ini menjadi perekat antara aku kamu dan KITA untuk selamanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar