Selasa, 19 Juli 2011

Ku Katakan Bahwa Aku Kecewa

Dewa siang yang terus saja bersinar, memancarkan cahaya terang nya. Merasuk ke sela pori pori terdalam, Mengokohkan tulang yang kian rapuh dimakan usia, Sendi sendi yang lapuk menjadi arogansi dalam ketidakberdayaan.
Waktu demi waktu kini beranjak,, siang meninggalkan alamnya dan malam menyambut semestanya.


Dewi malam yang siap taburkan pesona kegelapan, angin malam yang kian hidup menemani sang putri tidur. Bintang penghias atmosfer menjadi tatanan indah dalam kerisauan.


Diam dalam ramai,
Hancur dalam damai,
Menangis dalam bahagia,
Tertawa saat nestapa.

Alur kehidupan yang jadi motifator diri, mengalir, menganak dalam bayangan hati.
Kehidupan seolah fatamorgana dalam sanubari.
Alur yang siap ditempuh, terus memancarkan ketidakpastian.
Mana yang akan bahagia saat ditempuh dan akan disesalkan saat diacuhkan.

Senyum seakan kepedihan,
Tertawa seolah keraguan,
Menangis adalah kepastian,
Terpuruk itulah kenyataan.

Hati yang diam terus membeku tanpa mengeluarkan sedikit ancaman. Jiwa yang ragu terus saja malu tanpa ada keterbukaan.

Tak ada yang membujuk saat merajuk,
Tak ada yang mengalah saat marah,
Tak ada yang merangkul saat terpukul.

Semua berjalan dalam alur hidup masing masing. Menggores catatan diri dalam diam, tenang, tanpa ada penghalang.

KECEWA,, itulah jawabannya ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar