Jumat, 06 Januari 2012

Serba Serbi Facebook



Setelah hampir dua tahun saya mengikuti dunia per-fesbuk-an, ada beberapa hal yang dapat saya simpulkan :
1.      Mengenai jempol
Ada berapa alasan teman facebook memberi  jempol pada postingan-postingan kita :
  1. Karena Postingannya memang keren dan layak diberi jempol.
Keren disini bisa dilihat dari segi :
  • Segi pengetahuannya
  • Pesan moralnya
  • Nilai fanatisme dan nasionalismenya
  • Tingkat kelucuaan dan kegokilannya, bagi yang suka pusi tentu tingkat keromantisan dan kedalaman bahasanya.
2. Merupakan postingan dari kekasih kita, mantan kita,  kecengan kita atau orang yang sedang kita taksir.
3. Merupakan postingan dari cowok / cewek cakep
4. Merupakan postingan orang-orang ternama
5. Yang empunya postingan selalu menyukai semua postingan yang ada berandanya. Jadi merupakan balas jasa   atas   jempol yang sudah kita berikandiberikan teman.
Bagi teman-teman yang pelit dan selektif dalam memberi jempol, maka ia pun jarang mendapat jempol. Orang-orang idealis berada dalam kelompok ini.
  • Bahkan ada beberapa teman yang postingannya bagus, pesan moralnya tinggi, akan tetapi sepi jempol karena ia jarang memberi jempol.      
  • Ada juga beberapa teman yang online hanya untuk member i jempol postingan temannya.
  • Saya sering mendapat inbox yang isinya “Like statusku ya!!” atau “Satu jempol anda berikan di status saya, maka seribu jempol yang akan saya berikan di status anda”
Bagiku hal semacam ini sangatlah menggelikan. Karena yang namanya perasaan suka atau perasaan setuju tidaklah bisa dipaksa, apalagi dibuat-buat. Kalau mau suka ya suka aja tak perlulah mengharap balas jasa.


2.      Mengenai Komen

Beberapa hal yang melatar belakangi teman memberi  komen kepada postingan kita
adalah :
  1. Postingan teman tersebut memang pantas dikomen
  2. Postingan kekasih, sahabat, dan keluarga kita.
  3. Postingan nakal
  4. Yang update keren. Sehingga meski dia Cuma update : “Aduh pusing” yang menyukai bejibun
  5. Yang update sering komen status kita.
  6. Dia merupkan Bapak guru, ibu guru atau atasan kita.

Apa yang saya tulis ini tentulah bukan merupakan penghakiman bagi penghuni facebook. Karena apa yang saya tulis ini hanya berdasarkan pengalaman saya ber-fesbuk. Jika ternyata penglaman teman-teman sangat jauh berbeda, sehingga teman-teman tidak menyetujui tulisan saya, saya sangat menghargainya. Sah-sah saja, tidak ada paksaan.
Karena dunia facebook bagi saya merupakan miniatur karakter dari kehidupan nyata penggunanya. Ada yang tegas, ada yang santun, ada yang resek, ada keong racun, ada yang caper, ada yang jujur dan ada yang dibuat-buat.
Tulisan inipun merupakan salah satu usaha saya untuk jujur kepada diri sendiri bahwa banyak kemunafikan yang kita lakukan tanpa kita sadari.
Saya juga belajar jujur untuk mengakui yang memang layak, yang memang bagus dan yang dibuat-buat.

*Apabila ada yang tersinggung dengan catatan ini, saya mohon maaf. Sungguh tak ada maksud untuk menghina atau mencaci. Saya hanya mengajak kawan-kawan untuk berbagi tentang apa yang saya lihat akan facebook. Tentunya dengan tidak mengurangi pengakuan saya atas sisi positif dari Facebook. Karena banyak yang sudah saya dapat dari sini. Saya bisa membaca  mahakarya dari teman-teman penulis yang ada di friend list saya. Saya bisa mengambil pelajaran dari orang-orang hebat di facebook, saya mendapat teman baru, saudara baru pun kadang saya mendapat patner baru untuk berdebat sengit, hehehehehe……….


Salam…


 -Brenlit Reh Ulina_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar