Minggu, 17 November 2013

Semudah itu Bahagia


Teruntuk si pemilik perut besar,

Sesederhana ini aku bahagia, mengetahui bahwa ada nama mu di ruang tulisan percakapan, mengomentari huruf yang aku rangkai secara sempurna, tentunya kau membalas  dengan gaya bahasa pesan mu yang aku kagumi. Jika kau berkenan melihat ekspresi wajahku, kau pasti akan langsung mengerti bahwa ada sebercak kekaguman yang aku simpan untukmu, kekaguman yang aku simpan rapat rapat, mencoba menutupi dari ketajaman mata dan sikap mu. Kamu tau, melihat ada nama mu dalam kolom percakapan ini setidaknya membuatku tersenyum indah melihat air hujan yang berjatuhan secara pasti. Ada kegembiraan yang merasuk bersama angin lewat sela sela jendela yang aku tutup rapat rapat.

Sesederhana itu kamu masuk dan menjadi sebab lengkungan manis terpancar dari bibirku, meski aku tau kamu juga membahagiakan wanita lain selain aku. Karena aku hanyalah seorang yang berperasaan diam diam. Selain aku, tercipta lengkungan manis yang kau buat, bahkan terlihat manis karena kau sadar sipemilik nya adalah kekasihmu. Aku hanya si pengagum yang terlihat biasa saja namun berharap luar biasa. Mungkin harapan itu palsu, harapan yang aku ciptakan supaya kau tetap bahagia bersamanya.

Aku memang terlalu bodoh mengagumimu yang jelas jelas telah memilihnya dan kau pun enggan pergi. Iya, engkau enggan pergi dari indahnya kebersamaan bersamaku dan mesranya jalinan hubungan kalian. Mungkin aku terlalu percaya diri, percaya bahwa suatu saat nanti kau melepas dan kau berlari ke arah wanita yang mengagumimu ini. Kini aku hanya bisa menikmati kebahagiannku secara sederhana, sesederhana kau membuatku jatuh cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar