Untuk pria sederhana
yang malu malu menatap mataku…
Sepertinya aku mulai jatuh cinta, tenggelam dalam lautan rasa yang
terus berbunga bunga.Ada kamu disana. Kamu
yang awalnya bersikap tak acuh pada keberadaan ku dan mataku yang masih terus menatap dirinya.Ternyata kini kita saling punya
rasa yang sama. Iya, rasa yang aku anggap adalah cinta. Kamu punya seribu alasan untuk bertanya ini itu, sepertinya itu cara mu mendekati hatiku. Membahas satu masalah tentang mata kuliah yang kita ambil semester ini. Walaupun terkadang sering ada
pro dan kontra antara pendapat kita; tapi itu mengasyikan, ku temukan sebuah kenyamanan dari perbedaan pendapat kita, aku melihat ada keseriusan dalam proses pencapaian karirmu. Aku menyukai segala celotehmu, yang membuatku berpikir bahwa kau adalah yang kucari.
Detik ini, saat aku merangkai kata demi kata yang mendeskripsikan tentangmu,
aku merindukan mu. Entahlah, kenapa aku bisa merindukan sosok lelaki pemalu sepertimu.
Kamu yang selalu memalingkan wajah saat kedapatan tengah asik memperhatikan ku.Kamu
yang tak pernah bisa menatap mataku, selama aku tersenyum manis dihadapanmu. Kamu yang
sampai saat ini masih belum bisa mengucapkan satu kalimat yang sering di pertontonkan remaja saat ini.
I
Love You; iya kamu seakan canggung untuk melontarkan kata kata itu dihadapanku.
Dilayar 24 inc ini, aku tersenyum mengingatmu.
Mengingat rayuan rayuan mu yang katanya itu muncul dari hati, Bayangan mu terpaku disini,
diruang mata dan hati yang telah lama aku endapkan dan aku kunci rapat rapat. Saat ini,
kamu sibuk berlari lari di pikiranku, entah di dalam sana kamu sesak atau kelelahan merasakan degub jantung
yang ku tandakan sebagai cinta
Aku jatuh cinta lagi, kali ini pada sesosok lelaki sederhana yang
selalu merunduk sepertimu. Aku kecanduan lagi rangkaian kata yang
membuat aku melayang ke atas sana. Mendapati ada pesan singkat yang
kamu kirimkan setiap aku tengah kelelahan menahan rindu; ya untukmu,
pelukan hangatmu dari ujung pesan sana seakan mendekap hangat melawati celah dinding kamar
yang kian lama semakin membeku, perhatianmu yang
sejanak saja bisa menghapuskan kegundahan pikiranku tentang kamu,
aku bahagia bisa merasakan kerinduan yang aku tahan perlahan; indah.
Aku mencintaimu, lelaki yang tak pernah berani menatap mataku dan berbicara lewat sana.
Aku terjatuh dalam gumpalan perhatianmu yang membuatku terlena dalam percintaan lagi; Aku mencintaimu lelaki pemalu. Aku jatuh dalam pelukan hangatmu. Ku
mohon tolong jangan berikan aku harapan harapan palsu seperti lelaki yang
aku kenal kemarin. Sibuklah berlari dalam pikiranku, hati dan imajinasiku. Semoga kamu adalah masa depan dari sebuah kenangan
yang aku simpan perlahan. Aku mencintaimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar