Minggu, 30 November 2014

Bulan Bagian Dari Bumi??



Bulan pernah menjadi bagian dari bumi???

WASHINGTON - Sebuah makalah yang dipublikasikan di jurnal Science mengungkap teori yang menjelaskan alasan Bumi dan Bulan memiliki komposisi dan kimia serupa.
Dilansir dari Telegraph, (19/10/2012). Menurut Sarah Stewart dan Matija Cuk, Bumi berputar lebih cepat pada saat Bulan mulai terbentuk. Kecepatan itu membuat satu hari hanya terdiri dari satu atau tiga jam saja. Karena perputarannya sangat cepat, sebuah tumbukkan besar bisa melontarkan material Bumi ke luar angkasa. Material tersebut kemudian membentuk Bulan.
Menurut teori baru ini, Bumi kemudian mencapai kecepatan berputarnya di masa kini karena ada interaksi gravitasi antara orbitnya di sekeliling Matahari dan orbit Bulan di sekeliling Bumi.
Para ilmuwan tersebut juga mencatat bahwa proporsi teori mereka berbeda dengan yang saat ini diyakini. Teori yang banyak diyakini saat ini adalah Bulan tercipta dari material raksasa yang menabrak Bumi.
Dikutip melalui BBC, Jumat 6 Juni 2014, temuan ini membenarkan teori yang menyatakan bahwa bulan dibentuk akibat bencana tabrakan yang terjadi dengan bumi pada 4,5 miliar tahun lalu. Teori ini sudah berkembang sejak 1980-an, planet yang bertabrakan dengan bumi itu bernama Theia
Planet Theia. Diambil dari nama Dewi dalam mitologi Yunani. Theia adalah ibu dari Selena, Dewi Bulan. Theia hancur berantakan karena dampak tabrakan. Puing-puing Theia sebagian bercampur dengan bumi, sebagian lagi membentuk bulan.
"Teori ini berkembang namun belum ada yang menemukan bukti tabrakan itu hingga sekarang. Kini kami telah menemukan perbedaan kecil antara bumi dan bulan. Ini membuktikan hipotesa adanya tabrakan besar yang membentuk bulan. Perbedaan kecil ini bisa dilihat dari materi yang dikandung oleh bumi setelah bulan terbentuk," ujar Daniel Herwatz, ketua tim peneliti dari University of Goettingen.
Herwatz mengukur perbedaan komposisi isotopik dari oksigen yang terkandung dalam batu bulan, lalu dibandingkan dengan batu bumi. Hasilnya, Bumi dan Theia memiliki komposisi yang hampir mirip.
Komposisi bulan dan bumi dianggap mirip karena beberapa hal. Pertama karena bumi memiliki perputaran yang cukup cepat sebelum tabrakan terjadi. Kedua adalah karena Theia memiliki ukuran yang cukup besar. Diprediksi, Bumi dan Theia bertabrakan dan menghasilkan ledakan dahsyat.

Teori Radioaktifitas Bumi

Umur bumi dapat diestimasi berdasarkan materi radioaktif yang ditemukan. Salah satu peluruhan yang menjadi patokan dalam menentukan umur bumi adalah proses peluruhan uranium-timbal. Dengan mengetahui konstanta peluruhan dan berapa jumlah uranium dan timbal yang ada saat ini maka lama proses peluruhan uranium menjadi timbal dapat diperoleh. Waktu peluruhan dari unsur radioaktif ini dapat dijadikan sebagai acuan yang menggambarkan umur bumi.
Mineral batuan secara alamiah mengandung unsur-unsur radioaktif yang terus mengalami proses peluruhan.Dengan mengetahui berapa jumlah unsur radioaktif yang meluruh dan konstanta peluruhannya, maka pentarikhan umur suatu mineral dapat dimungkinkan untuk dilakukan. Salah satu unsur radioaktif di bumi yang mengalami peluruhan adalah uranium dengan produk akhirnya adalah timbal. Pada awal terbentuknya bumi, dapat dianggap bahwa unsur-unsur radioaktif tersebut belum mengalami peluruhan. Dari beberapa peluruhan radioaktif yang ada di bumi, peluruhan uranium-timbala dalah peluruhan yang memiliki waktu paruh yang paling besar. Dengan anggapan bahwa dari awal terbentuknya bumi hingga saat ini uranium mengalami proses peluruhan, maka dengan mengetahui jumlah uranium saat ini dan jumlah hasil peluruhannya yaitu timbal,maka lama proses peluruhan tersebut dapat dianggap menggambarkan berapa umur bumi saat ini.
Hasil penanggalan radiometrik batuan-batuan yang berasal dari bulan diperoleh umur 4.4 dan 4.5 milyar tahun dan umur ini merupakan umur minimal dari pembentukan planet yang terdekat dengan Bumi. Ribuan fragmen meteorit yang jatuh ke Bumi juga telah dikumpulkan dan menjadi batuan yang terbaik untuk penentuan umur dari pembentukan Sistem Tata Surya. Lebih dari 70 meteorit dari berbagai jenis telah ditentukan umurnya berdasarkan penanggalan radiometrik dan hasilnya menunjukkan bahwa meteorit dan sistem tatasurya terbentuk 4.53 dan 4.58 milyar tahun yang lalu. Penentuan umur bumi tidak saja datang dari penanggalan batuan saja akan tetapi juga mempertimbangkan bahwa bumi dan meteorit sebagai bagian dari satu sistem yang sama dimana komposisi isotop timah hitam (Pb), terutama Pb207 ke Pb206 berubah sepanjang waktu sebagai hasil dari peluruhan Uranium-235 (U235) dan Uranium-238 (U238). Para akhli kebumian sudah memakai pendekatan ini dalam menentukan waktu yang dibutuhkan oleh isotop isotop didalam bijih timah hitam (Pb) tertua yang ada di Bumi, yang mana isotop isotop tersebut jumlahnya hanya sedikit, untuk berubah dari komposisi asalnya, sebagai hasil mengukuran dari uranium fase bebas pada besi meteorit (iron meteorites), terhadap komposisinya pada saat bijih timah hitam tersebut terpisah dari selaput sumbernya. Hasil perhitungan ini dalam umur Bumi dan Meteorit serta Sistem Tata Surya adalah 4.54 milyar tahun dengan tingkat kesalahan kurang dari 1 persen. Untuk ketelitian, umur ini mewakili saat saat terakhir dimana isotop Timah Hitam adalah homogen selama Sistem Tata Surya bagian dalam dan saat dimana Timah Hitam dan Uranium menyatu menjadi padat dari Sistem Tata Surya.
Dikutip dari : http://yashaneu.blogspot.com/2012/11/penentuan-umur-bumi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar